Senin, 06 Januari 2014

Mengenali Teknologi MRI di Indonesia


MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Adalah prosedur diagnostik untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan di dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio. Pemeriksaan ini tidak menggunakan sinar X ataupun bahan radioaktif.
Bagaimana cara kerja MRI?
Sinyal-sinyal yang tergabung di dalam tubuh yang terdiri dari molekul-molekul yang bergerak ditangkap oleh antena dan dikirim ke layar monitor menjadi gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam.
Apa kegunaan MRI?
MRI dapat memberikan gambaran yang jelas dari jaringan tubuh, pembuluh darah dan analisa metabolit kimiawi (Spectroscopy), tanpa merasa sakit selama pemeriksaan.
MRI dapat digunakan untuk:
  • Memberi gambar yang jelas untuk menilai jaringan lunak, antara lain otak, sumsum tulang belakang, susuna syaraf, otot, ligamen, tendon, tulang rawan, ruang sendi.
  • MRI dengan tesla tinggi merupakan alat penunjang diagnostik untama untuk kasus-kasus stroke bukan pendarahan untuk mengetahui penyebab serangan beberapa menit selelah stroke terjadi, berbeda dengan CT-Scan yang membutuhkan waktu diagnosa 12 jam – 24 jam setelah serangan.
  • Mengevaluasi anatomi dan kelainan organ didalam rongga dada dan rongga perut. Seperti hati, ginjal, kelenjar getah bening, pankreas, prostat dan empedu.
  • Analisa tumor jinak dan tumor ganas payudara, selain itu untuk payudara yang menggunakan protese.
  • Skrining keganasan pada kelenjar prostat.
  • Menilai organ reproduksi wanita (endrometriosis, kista, myoma,dll).
  • Tingkat akurasi MRI payudara mencapai 95%
  • Untuk menggantikan IVP bila pasien alergi terhadap kontras atau untuk melihat batu yang tidak tampak pada pemeriksaan sinar X.
  • Untuk menggantikan mamografi jika pasien merasa tidak nyaman dengan
Pemeriksaan (mamografi payudara):
  • Wanita usia muda < 40 tahun.
  • Implant payudara.
  • Payudara berukuran kecil
  • Penyakit hati, ginjal, kelainan kelenjar getah bening, pankreas dan lain-lain.
  • Pemeriksaan saluran empedu (MRCP).
  • Pemeriksaan aneurisma (pelebaran) pembuluh darah otak, leher, ginjal, maupun selkeuruh pembuluh darah tubuh.
Manfaat MRI sangat banyak, pasien tidak merasa sakit dan gambar yang dihasilkan sangat mendetil sehingga mengurangi tindakan invasif atau pembedahan untuk keperluan diagnostik.
Apa yang harus dibutuhkan pasien sebelum pemeriksaan MRI?
  • Khusus untuk MRI yang memerlukan zat kontras, maka dianjurkan untuk puasa 4 jam sebelumnya.
  • Secara umum pasien boleh melakukan aktifitas rutin serta makan dan minum obat seperti biasa.
  • Pada saat pemeriksaan, pasien akan diminta untik melepaskan semua barang-barang yang bterbuat dari logam.
  • Khusus untuk pemeriksaan MRCP, pasien perlu berpuasa 6 jam sebelumnya.
  • Jam tangan dan dompet yang berisi kartu kredit harus disimpan di loker karena medan magnet akan merusak kartu kredit.
  • Bila pasien mempunyai benda-benda logam ditanam dalam tubuh (implant, stent, pen, pacemaker, hearing aid, gigi palsu) harus disampaikan pada petugas.
Apa yang akan dialami pasien saat pemeriksaan?
  • Pasien akan dibaringkan terlentang dengan posisi kedua lengan di samping badan. Khusus untuk pemeriksaan payudara, pasien diminta untuk tidur telungkup.
  • Meja MRI kemudian akan di gerakkan masuk ke medan magnet yang tepat.
  • Pasien akan mendengar suara dari gelombang radio seperti suara ketukan selama pemeriksaan berjalan.
  • Untuk kenyamanan pasien akan dipasangkan headphone dengan lagu-lagu.
  • Selama pemeriksaan, pasien akan selalu diawasi dan dapat berkomunikasi dengan petugas.
  • Pasien juga akan diberi bel di tangan bila ingin memanggil petugas MRI atau ingin mengakhiri pemeriksaan.
  • Selama pemeriksaan pasien diperbolehkan ada pendamping.
  • Lama pemeriksaan biasanya 10-20 menit.
Apakah MRI aman?
  • Pemeriksaan MRI aman bagi pasien yang tidak memakai alat yang terbuat dari logam.
  • Kontra indikasi pada pasien yang menggunakan pacu jantung (pacemaker).
  • Pasien yang menggunakan implant logam dalam tubuh tetap bisa dilakukan tapi memerlukan perhatian khusus.
  • MRI tidak dilakukan pada wanita hamil muda (trimester pertama atau 3 bulan pertama).
  • Pasien yang takut pada ruang sempit (claustrophobia) masih dapat melakukan pemeriksaan dengan menggunkan anastesi.
Di antara mereka yang pernah menjalani prosedur pemindaian (scan) MRI (magnetic resonance imaging), tak jarang ada yang mengeluhkan rasa penat, limbung atau pusing setelah berbaring di mesin pencitraan tersebut. Menurut studi terbaru para ilmuwan, efek pusing atau keluhan tidak nyaman itu disebabkan oleh kuatnya medan magnet serta gelombang radio yang dipancarkan oleh alat tersebut.
Apa perbedaan MRI dan CT-Scan?
Kadang-kadang masyarakat sulit membedakan hasil gambar yang dihasilkan oleh kedua pemeriksaan ini bedanya MRI menggunakan teknik medan magnet dan radio frekuensi. Sedangkan CT-Scan menggunakan sinar X. MRI bagus untuk menilai tulang dan pemeriksaan pembuluh darah dan jantung.

Template by:

Free Blog Templates